Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2009
Pemikiran - Ulang Tentang Nuklir (Pendiri Green Peace pun Pro Nuklir) “Pandangan saya telah berubah, karena energi nuklir adalah satu-satunya sumber listrik yang tidak memancarkan gas rumah-kaca, yang dapat secara efektif mengganti bahan-bakar fosil, guna memenuhi permintaan energi yang semakin bertambah” (Patrick Moore). Di awal tahun 1970-an sewaktu saya membantu mendirikan Greenpeace, saya percaya bahwa energi nuklir itu sinonim dengan bencana nuklir, sama seperti pendapat rekan-rekan seperjuangan saya. Keyakinan itu telah mengilhami perjalanan Greenpeace yang pertama ke pantai karang Barat-Laut untuk memrotes percobaan bom hidrogen di Kepulauan Aleutian di Alaska. Tiga puluh tahun berlalu, pandangan saya telah berubah, dan seluruh gerakan pro-lingkungan kiranya perlu memutakhirkan pendapatnya juga, karena energi nuklir adalah satu-satunya sumber listrik yang tidak memancarkan gas rumah-kaca, yang dapat secara efektif mengganti bahan-bakar fosil guna memenuhi permintaan energi yang

Perbedaan PLTN jenis PWR dan BWR

Berikut merupakan perbedaan dan perbandingan antara PWR dan BWR: 1. BWR a. air yang dipanaskan di dalam teras (bejana tekan) langsung mendidih dan menjadi uap b. BWR berhubungan langsung dengan turbin sehingga tidak memiliki saluran pipa untuk air pendingin sekunder c. Untuk BWR, materi yang bersifat korosif pada pipa dan bejana tekan teraktivasi oleh neutron dan tercampur di dalam uap air, sehingga penanganan radiasi mencakup area yang luas mulai dari gedung reaktor sampai gedung turbin. d. BWR memiliki teras dengan volume yang lebih besar daripada PWR e. Batang kendali BWR dimasukkan dari bagian bawah f. Panas peluruhan yang dihasilkan bahan bakar BWR lebih rendah bila dibanding PWR 2. PWR a. Air pendingin primer dalam kondisi bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi dialirkan ke luar dari bejana tekan, dan dikirim ke pembangkit uap b. Terdapat saluran air pendingin sekunder yang mengalirkan uap dari pembangk

Sekilas Tentang PLTN

Gambar
Prinsip kerja PLTN! Proses kerja PLTN sebenarnya hampir sama dengan proses kerja pembangkit listrik konvensional seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), yang umumnya sudah dikenal secara luas. Yang membedakan antara dua jenis pembangkit listrik itu adalah sumber panas yang digunakan. PLTN mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir, sedang PLTU mendapatkan suplai panas dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara atau minyak bumi. Reaktor daya dirancang untuk memproduksi energi listrik melalui PLTN. Reaktor daya hanya memanfaatkan energi panas yang timbul dari reaksi fisi, sedang kelebihan neutron dalam teras reaktor akan dibuang atau diserap menggunakan batang kendali. Karena memanfaatkan panas hasil fisi, maka reaktor daya dirancang berdaya thermal tinggi dari orde ratusan hingga ribuan MW. Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN adalah sebagai berikut : · Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dala

Tentang Reaktor

PENDAHULUAN Reaktor merupakan tempat berlangsungnya reaksi nuklir. Reaksi yang terjadi dalam reaktor adalah reaksi fissi, yaitu reaksi yang dikendalikan menggunakan bahan yang disebut moderator. Seorang ahli nuklir seyogyanya mengetahui seluk beluk reaktor maupun sejarah reaktor. Pengetahuan tentang seluk beluk reaktor diperlukan untuk pengembangan teknologi reaktor supaya lebih baik dari yang sudah ada. Sedangkan sejarah reaktor perlu dipelajari dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan reaktor dan teknologinya dari setiap masa. Dengan demikian, pembelajaran mengenai seluk beluk reaktor tidak akan luput dari topik sejarah reaktor. Di sini akan dibahas lebih rinci mengenai sejarah reaktor dari masa ke masa, di dunia dan sedikit di Indonesia. Ini dikarenakan hanya sedikit informasi mengenai sejarah reaktor di Indonesia. Perlu diketahui bahwa hanya ada tiga buah reaktor di Indonesia, yang semuanya untuk keperluan riset. Dengan ini diharapkan pakar-pakar nuklir di Indonesia dapat